Posted by: sutrisno | November 28, 2010

Organasasi sebagai sistem sosial,Cara Pandang dan Proses pengambilan keputusan

ORGANISASI SEBAGAI SISTEM SOSIAL

Dalam berkehidupan kita tidak dapat hidup sendiri oleh karena itu kita harus saling membantu untuk mewujudkan kebutuhan kita ini maka dengan berkumpul kita membentuk suatu kumpulan orang orang yang terdiri dari 2 orang atau lebih, yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang di sebut organisasi Jadi secara garis besar unsur-unsur pembentuk sebuah organisasi yaitu :
– Kumpulan 2 orang atau lebih
– Berinteraksi dan bekerjasama
– Mencapai tujuan bersama
Sebagai manusia pada hakikatnya kita memiliki keterbatasan dan tidak dapat hidup sendiri, sebagian besar tujuannya (keinginan) hanya dapat terpenuhi apabila yang bersangkutan berhubungan dengan manusia lainnya jadi intinya kerjasama itu akan sangat membantu kita dalam mencapai tujuan hidup kita.Menurut Chester L barnard pembatasan-pembatasan pencapaian tujuan ada 2 faktor
• Pembawaan biologis atau kemampuan seseorang
• Faktor-faktor fisik lingkungan
Dalam suatu sistem sosial yaitu hubungan manusia yang kompleks dalam berinteraksi yang mempunyai relasi (hubungan). Dalam sebuah organisasi, sistem sosial mencakup semua orang di dalamnya dan hubungan mereka antara satu orang dengan orang lain dan kepada dunia luar.
Pada awalnya organisasi itu terbentu berupa sekumpulan orang ,kemudiaan kumpulan ini dibangun berdasarkan undangan atau panggilan. Atau mungkin melalui rekrutmen. Sehingga terbentuk banyak orang tapi tanpa sistem sosial.Dalam berkehidupan bersama, ada hirarki ada peran tapi ada kesatuan sosial. Melalui sistem sosial ini, ide bagus dicerna dan dihayati, kemudian diekspresikan kembali dalam tindakan praktis.Dalam tingkat yang matang, sistem sosial ini tumbuh menjadi organisasi. Jadi suatu sistem sosial merupakan bagian dari organisasi.

CARA PANDANG ORGANISASI SEBAGAI SISTEM
Dalam berorganisasi dikenal adanya bermacam-macam pendapat tentang berbagai cara pandang,di antara berbagai macam cara pandang tidak satupun yang memiliki kebenaran mutlak. Ini adalah salah satunya cara pandang organisasi sebagai sistem.Suatu sistem adalah keterpaduan berbagai faktor yang saling berhubungan dan saling tergantung yang terikat oleh asas-asas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan. Secara sederhana dalam cara pandang sistem terkandung berbagai pengertian sebagai berikut :
-Input,Merupakan unsur yang dimasukan untuk diolah.
– Pengolahan, Kegiatan mengubah input menjadi output.
– Output, Hasil yang didapat dari pengolahan.
– Umpan balik, Reaksi yg timbul dari lingkungan terhadap input, pengolahan atau output umpan balik dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Umpan balik positif, yaitu reaksi yang menunjukan adanya persetujuan dengan sistem yang berjalan.
b. Umpan balik negatif, yaitu reaksi yang menunjukan ketidak sepakatan terhadap sistem karena diketahui adanya penyimpangan.
– Sistem tertutup dan sistem terbuka
• Sistem tertutup : sistem yang batasanya tidak dapat ditembus oleh faktor lingkungan.
• Sistem terbuka : sistem yang batasanya dapat ditembus oleh faktor lingkungan.
Sebenarnya hampir tidak ada Sistem tertutup mutlak dan sistem terbuka mutlak. Maka lebih tepat Sistem relatif tertutup dan sistem relatif terbuka.Organisasi merupakan sistem terbuka yang selalu terdapat input, pengolahan, output dan umpan balik. Di samping itu organisasi tidak berada di dalam kekosongan melainkan dalam interaksi dengan lingkungan. Antara organisasi dengan lingkungan perlu adanya penyesuaian.
Proses Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi
Dalam berorganiasasi kita harus bisa mengkoordinasikan hubungan atau relasia antar anggota.Untuk berkomunikasi dalam organisasi tentu untuk menghasilkan suatu keputusan maka kita menggunakan suatu cara untuk proses itu untuk memecahkan beberapa masalah yang di hadapi oleh organisasi di antaranya kita menggunakan metode-metode tertentu untuk mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadapi. Dalam teoritis, kita mengenal empat metode pengambilan keputusan, yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion), dan kesepakatan (consensus). Yaitu:
a. Kewenangan Tanpa Diskusi
Metode pengambilan keputusan ini di gunakan para pemimpin otomiliter. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. .Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
b. Pendapat Ahli
Dalam berorganisasi tentu ada yang ahli atau expert atau sangat berkopeten , Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.
c. Kewenangan Setelah Diskusi
Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Metode pengambilan keputusan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pada anggota organisasi akan bersaing untukmempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.
d. Kesepakatan
Metode kesepakatan atau konsensus akan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan mendesak atau darurat.
Keempat metode pengambilan keputusan di atas, menurut Adler dan Rodman, tidak ada yang terbaik dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode lebih unggul dibandingkan metode pengambilan keputusan lainnya. Metode yang paling efektif yang dapat digunakan dalam situasi tertentu.


Leave a comment

Categories